"Para siswa-siswi di dua Kabupaten yakni Karanganyar dan Boyolali, Jawa Tengah harus Meniti Jembatan Kecil dan Sempit Saat Pergi ke Sekolah"
Para siswa-siswi di dua Kabupaten yakni Karanganyar dan Boyolali, Jawa Tengah harus bertaruh nyawa untuk bersekolah.Hal
ini lantaran siswa yang berada di dua kabupaten ini tepatnya di Desa
Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar serta di Desa Suruh, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Boyolali harus melintasi jembatan yang kondisinya
memprihatinkan.
Para siswa ini harus melintasi sungai Pepe melalui
jembatan sepanjang 50 meter yang hanya terbuat dari sebilah papan di
atas saluran irigasi yang menghubungkan kedua desa ini.Resiko
jatuh ke bawah sungai yang setinggi 25 meter dari jembatan dilalui para
siswa untuk mempersingkat waktu, lantaran apabila harus memutar ke
jembatan di Pasar Colomadu harus menempuh jarak delapan hingga 10
kilometer.
"Tidak takut jatuh karena sudah biasa. Tetapi ya harus
hati-hati karena kalau hujan papannya licin. Kalau lewat sini jaraknya
lebih dekat hanya sekitar satu kilometer," ujar Arif yang berasal dari
Desa Bolon, Karanganyar yang hendak berangkat ke sekolahnya di MTS
Ngemplak, Boyolali, Kamis (12/3).
Hal senada juga diutarakan warga
Ngemplak, Boyolali yang hendak berangkat ke sekolahnya yakni SMK YP
Colomadu, Karanganyar, Dicky yang beberapa kali sering melihat orang
jatuh. "Pernah ada juga yang jatuh, dan berharap pemerintah dapat menyediakan atau memperbaiki jembatan ini," harapnya.
Dengan membaca informasi ini, sudahkah Anda bersyukur dengan keadaan Anda hari ini?
Sumber berita disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar