Buku ini mengisahkan tentang calon "dokter", tapi tidak
melulu begitu juga. Yang penting hikmah dan jalan ceritanya saja yang
konyol habis. Misalnya seperti berikut :
Lulusan kedokteran emang gampang disayang camer. Tapi, itu nggak sebanding lho sama tahun-tahun penuh perjuangan. Kalo apes, kita bisa punya senior yang suka marah nggak jelas seakan kita habis ngerebut pacarnya.
Ini belum kalo kita punya dokter pembimbing yang “unik”.
Seorang senior ngasih tahu “aturan main” saat aku mau ujian dengan salah
seorang dokter jenis ini.
“Kalo mau nunjuk gambar radiologi pake
penggaris, ya! Nunjuk pake jari itu tidak sopanan maha besar buat beliau!”
“Jangan duduk bersilang kaki!”
“Jangan guling-guling di tanah!”
“Jangan ngorek-ngorek tempat sampah!”
“Jangan mengeong!”
“Jangan duduk bersilang kaki!”
“Jangan guling-guling di tanah!”
“Jangan ngorek-ngorek tempat sampah!”
“Jangan mengeong!”
Hmmm.. mbaeklaah...
Mau baca buku ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar