Shinkansen , Shanghai Maglev Train |
Jepang dan China di Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Potret
Buram Birokrasi Indonesia) “Saya pernah bekerja sebagai “ob”
di perusahaan Jepang :d.. jika membaca berita di bawah ini, sungguh
terlalu memang.. *speechless“
Dalam beberapa pekan ini Semua
Stasiun TV Jepang semuanya membahas kekecewaan pemerintahannya terhadap
Kebijakan Jokowi yang membatalkan secara sepihak proyek Kereta Api
cepat, setelah mengeluarkan biaya besar untuk riset pengadaan Kereta Api
cepat Jakarta – Bandung yang jumlahnya mencapai USD 15 juta (203 Miliar
– konversi https://www.mataf.net/id/currency/converter-USD-IDR).
Pemerintah Jepang kecewa Indonesia memberikan proyek itu ke Cina,
sedangkan Cina belum memberikan riset apapun. Perlu diketahui pula,
kereta api listrik yang menjadi urat nadi transportasi jakarta saat ini
sebagian besar merupakan hibah dari Jepang.
Tender proyek
kereta cepat Jakarta - Bandung akhirnya diputuskan Indonesia akan
bekerjasama dengan China. Pemerintah tidak mengumumkannya secara resmi
kepada publik, tapi berita mengejutkan itu datang dari pernyataan
pemerintah Jepang beberapa hari lalu.
Adalah Kepala Sekretaris
Kabinet Jepang, Yoshihide Suga pada 29 September lalu, menyampaikan
kekecewaannya di depan media setempat, atas penolakan pemerintah
Indonesia terhadap proposal proyek itu, yang disodorkan pemerintah
Jepang.
Dilansir dari Shanghaiist, Suga mengatakan Jepang sudah
menawarkan proporsal terbaik. Apalagi, pra studi kelayakan proyek ini
sudah dilakukan bersama pemerintah Indonesia sejak rezim kepemimpinan
lalu, dimulai pada awal 2014.
Dengan hasil riset yang dilakukan
pemerintah Jepang, namun hasil riset ini dimanfaatkan oleh Jokowi untuk
ditawarkan ke Cina dan membatalkan proyek tersebut kepada Jepang Biaya
yang ditawarkan oleh Cina lebih murah daripada yang ditawarkan Jepang.
Hal ini alasannya mengapa Jokowi pilih Cina garap kereta cepat dari pada
Jepang.
Disamping KA Cepat, Pembangunan Pelabuhan Cilamaya
menambah panjang daftar kekecewaan Pemerintah Jepang. Tahun 2012 Japan
International Cooperation Agency (JICA) mengkaji proyek yang rencananya
dilakukan di Kecamatan Tempuran, Karawang. Jepang sudah lakukan studi
kelayakan dan riset yang mendalam terkait proyek pelabuhan cilamaya
tersebut, namun akhirnya di batalkan Jokowi. Dan digantikan proyek
pelabuhan Cirebon dengan keputusan menggandeng Perusahaan asal Tiongkok
untuk studi kelayakan dan risetnya.
Kabar yang beredar di Jepang
saat ini menyebutkan kekecewaan Pemerintahan Jepang diikuti kekecewaan
Investor asal Jepang sebagai bentuk simpatik terhadap dan harga diri
Negara. Rencananya Investor Jepang akan menarik Investasinya dari
Indonesia, Pabrik dan Perusahaan di Indonesia akan dipindahkan ke
Vietnam pada tahun 2016 mendatang sebagai balasan terhadap Pemerintah
Indonesia yang telah membuat kecewa pemerintahnya.
Latar belakang
Rencana investasi infrastruktur tidak bisa dilepaskan dari keinginan
dan semangat Presiden Jokowi yang gencar berkampanye untuk mengundang
investor asing untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang
infrastruktur. Kunjungan Presiden Jokowi ke China, Jepang serta
Singapura beberapa bulan sebelumnya menjadi bukti bahwa keinginan
Presiden agar investor asing melakukan investasi di bidang infrastruktur
sangat gamblang. Permintaan Presiden Jokowi dinyatakan secara terbuka,
‘Come and invest in Indonesia”. Bahkan, kalau tidak keliru mencatat,
dengan gaya promosi yang demonstratif Presiden mengemukakan memberikan
nomor telpon yang bisa dihubungi oleh investor yang tertarik dengan
permintaannya untuk berbicara langsung dengan dirinya.
Pernyataan terbuka seorang Presiden dari sebuah negara besar seperti
Indonesia pastilah dianggap serius oleh siapa pun yang mendengarkan,
apalagi dilakukan dalam suatu forum kunjungan resmi kenegaraan yang
diliput secara luas oleh media. Karena itu, secara umum tawaran menarik
dari seorang Presiden dari negara yang saat ini menjadi salah satu
negara yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah sesuatu yang sangat
menarik. Bagaimana pun China dan dan Jepang adalah dua negara yang
sedang berupaya memulihkan perekonomiannya sehingga sangat merasa
tertantang untuk menerima tawaran dan peluang bisnis seperti ini.
Bagi kedua negara ini, keberhasilan mengerjakan mega proyek semacam ini
akan memberikan daya ungkit untuk menggerakkan perekonomian mereka
karena memberikan aktivitas bisnis kepada perusahaan domestik mereka
yang nanti akan mengelolanya, mendorong heavy industries di dalam
negerinya, memperluas kesempatan kerja bagi tenaga kerjanya serta
mendorong multiplier effect yang lebih luas. Tentu saja, kedua negara
memandang bahwa persaingan untuk memenangkan proyek KA Super Cepat
adalah sebuah persaingan bisnis yang secara nyata harus mereka hadapi.
Namun puncak penantian telah dicapai. Kedua negara tersebut harus
menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Kecewa (dan mungkin
juga menyimpan marah), adalah sebuah ekspresi yang tidak berlebihan.
Mari kita sedikit berselancar untuk menelusuri kembali jejak-jejak perjalanannya.
1. Keinginan Indonesia memiliki kereta super cepat layaknya Shinkansen
di Jepang sesungguhnya ditandai ketika Indonesia-Jepang sepakat
melakukan studi kelayakan wilayah Jakarta-Bandung sebagai bagian dari
proyek Jakarta-Surabaya Kereta Api Ekspres. Kesepakatan tersebut dibuat
pada bulan Desember 2013 melalui pertemuan ke-4 forum Metropolitan
Priority Area (MPA) di Tokyo (Era kepemimpinan SBY).
2.
Belakangan Pemerintah Jepang menyatakan keraguannya atas rencana
pembangunan jalur kereta api super cepat rute Jakarta-Bandung berkaitan
dengan agenda pemilu yang menandai adanya pergantian pemerintahan di
Indonesia. Keraguan dimaksud sudah diungkapkan ketika pertemuan JICA
dengan Bappenas pada Januari 2014. Saat itu, Jepang meminta komitmen
Indonesia karena FS proyek yang menelan dana sebesar USD 15 juta (203
Miliar – konversi https://www.mataf.net/id/currency/converter-USD-IDR)
dibiayai oleh mereka. Namun saat itu, Indonesia tidak memberikan
komitmen yang pasti atas kejelasan proyek ini. Seperti diketahui,
Pemerintah Jepang mempunyai pengalaman serupa dengan kekhawatiran mereka
saat melakukan hal yang sama di Negeri Vietnam. Setelah perjanjian
disepakati, proyek pembangunan berubah sesuai dengan permintaan
pemerintahan yang baru.
3. Tanda-tanda proyek KA Super Cepat
Jakarta – Bandung akan direalisasi semakin menguat ketika Deputi Sarana
dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Deddy Priatna di Jakarta, Jumat (10/4), mengungkapkan bahwa investor
Jepang dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International
Cooperation Agency/JICA) telah merampungkan studi kelayakan fase pertama
dari tiga fase yang direncanakan. Dalam studi kelayakan tersebut Jepang
mengusulkan agar pemerintah Indonesia membentuk BUMN khusus operator
moda transportasi mutakhir tersebut. Deddy juga menegaskan, selain
Jepang, pemerintah juga masih menunggu penawaran dari Tiongkok untuk
bekerja sama mengerjakan proyek ini. Menurut dia, pemerintah menargetkan
dapat memutuskan siapa pelaksana proyek tersebut pada akhir 2015.
Adapun awal pembangunan proyek tersebut diharapkan pemerintah dapat
dimulai selambat-lambatnya pada 2019. Namun, dalam mengambil keputusan,
pemerintah juga akan mempertimbangkan nilai kebutuhan investasi yang
ditawarkan Jepang dan Tiongkok, atau mitra lain yang tertarik dengan
proyek ini.
4. Keseriusan wacana proyek KA Super Cepat Jakarta
Bandung menjadi semakin terang ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Rini Soemarno membenarkan adanya kesediaan pemberian pinjaman
utang dari China. China berencana memberikan pinjaman sebesar USD50
miliar (678 Triliun - https://www.mataf.net/id/currency/converter-USD-IDR) kepada Indonesia untuk membiayai banyak proyek infrastruktur.
5. Titik terang akan kepastian proyek KA Super Cepat semakin menguat
ketika Presiden Jokowi menerima kunjungan Menteri Pembangunan Nasional
dan Reformasi Tiongkok Xu Siaoshi di Istana Merdeka, Senin 10 Agustus
2015, untuk menyampaikan hasil studi kelayakan proyek kereta api cepat
Jakarta-Bandung. Ini berarti, Pemerintah telah menerima FS mega proyek
ini dari kedua negara dimaksud. Namun, Jokowi masih membutuhkan masukan
dari konsultan, kereta cepat milik siapa yang paling baik. Setelah
mendapat masukan, maka Presiden akan segera memutuskan mana di antara
Jepang dan Tiongkok yang akan menggarap proyek HSR. “Kereta cepat pada
akhir bulan ini akan kami putuskan, setelah melalui tahapan assesment
dari konsultan yang akan memberikan masukan pada pemerintah,” kata
Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Agustus 2015. Presiden
Jokowi ingin melihat mana yang paling baik dari sisi biaya, teknis,
konstruksi, dan teknologinya. Selain itu, pemerintah juga menghitung
mengenai kerja sama jangka panjang, serta kandungan lokal.
6.
Gejala adanya permasalahan atas kepastian proyek ini mulai muncul ketika
Presiden urung mengumumkan siapa yang akan menjadi pemenang atas proyek
ini sebagaimana dijanjikan sebelumnya tanggal 31/8. Akhirnya Menko
Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan secara langsung penolakan atas
kedua proposal high speed train (HST) dari Jepang dan Republik Rakyat
Tiongkok. Jumat (4/9) dengan mengundang duta besar Jepang dan duta besar
RRT ke kantornya untuk membahas hal tersebut. Teka-teki pun terjawab.
Hari-hari berikutnya, Presiden Jokowi tidak pernah menyinggung kembali
proyek KA Super Cepat Jakarta –Bandung.
Pesan Diplomasi yang Berbahaya
Berdasarkan keterangan Darmin Nasution menjelaskan bahwa Presiden
Jokowi telah menilai proposal yang telah diberikan oleh tim penilai
maupun konsultan independen. Hasilnya, Jokowi memutuskan bahwa kereta
cepat tidak diizinkan untuk membebani APBN.
“Hal pertama yang
diputuskan oleh Presiden adalah apapun pembangunan kereta ini tidak
boleh menggunakan APBN. Langsung atau tidak langsung. Baik anggaran APBN
maupun PMN. Itu prinsipnya,” ujar Darmin saat ditemui media di
kantornya, Kamis malam, 4 September 2015.
Selain soal APBN, Darmin
menjelaskan, Presiden menilai bahwa kereta cepat Jakarta – Bandung itu
belum sepenuhnya diperlukan. Sebab, dengan jarak yang kurang lebih 150
kilometer, kereta cepat tidak akan bisa mencapai kecepatan tertingginya,
yakni 350 kilometer per jam.
Untuk mencapai kecepatan maksimal,
lanjut Darmin, kereta cepat membutuhkan waktu selama 14 menit. Dengan
rencananya pembangun stasiun sebanyak lima sampai delapan unit, maka
kereta cepat ini diharuskan berhenti sebelum 14 menit. “Keputusan
Presiden, jangan kereta cepat, tapi cukup kereta api menengah yang
kecepatannya 200 sampai 250 kilometer per jam,” kata Darmin. Selain itu
Darmin menambahkan ada beberapa indikator lain yang jadi alasan
ditolaknya kedua proposal tersebut. Yakni menyangkut soal standar
pemeliharaan kereta cepat yang dinilai masih belum sepadan. “Kita masih
perlu merumuskan KA apa yang kita butuhkan,” tutur Darmin.
Pemerintah berencana akan kembali menyusun kerangka acuan baru untuk
metode pembangunan kereta api dengan kecepatan menengah. Darmin
menuturkan, China dan Jepang dipersilakan untuk mengajukan proposal baru
sesuai dengan spesifikasi yang dipatok Indonesia. “Dua-duanya (China
dan Jepang) dipersilakan buat proposal baru dalam kerangka acuan yang
kami buat dan kami rumuskan sendiri. Katakanlah mereka ajukan lagi,
nanti kita akan evaluasi siapa bidder (penawar) unggulan,” katanya.
Jika kita cermati kembali permasalahan KA Super Cepat sebagaimana
diuraikan sebelumnya, terdapat beberapa hal yang menggambarkan bahwa
alasan pemerintah sebagaimana dikemukakan Darmin Nasution terasa aneh
dan bahkan cenderung tidak masuk akal.
Pertama, konsultan
independen yang digunakan Pemerintah (Boston Consulting Group) diminta
untuk membantu Pemerintah mengambil keputusan pastilah tidak ditujukan
lagi untuk menilai apakah proyek ini layak atau tidak layak. Konsultan
BCG tentu diminta menilai proposal mana dari dua negara yang lebih
menguntungkan Indonesia apabila proyek KA Super Cepat ini dilaksanakan.
Pernyataan Presiden jelas memaknai bahwa keputusan yang akan diambil
adalah menetapkan siapa yang akan ditunjuk menjadi pemenang untuk
mengerjakan proyek KA Super Cepat itu, bukan untuk menolak proyek.
Kedua, perlu dipertanyakan mengapa Pemerintah baru menyadari bahwa
implikasi proyek KA Super Cepat akan membebani APBN langsung atau tidak
langsung. Sejak awal FS dari Jepang sudah menyatakan bahwa total
investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini sebesar Rp60 triliun
(berdasarkan perhitungan kurs Rp pada bulan April 2015). Dari skema yang
ditawarkan Jepang, pemerintah juga diminta menanggung investasi sebesar
16 persen, selain BUMN pelaksana kereta api cepat sebesar 74 persen dan
swasta 10 persen.
Selain itu, Pemerintah mengetahui dengan
jelas bahwa sumber pembiayaan proyek ini apabila dilaksanakan oleh China
bersumber dari utang yang disediakan oleh Bank CDB (China Development
Bank) dan ICBC (Industrial and Commercial Bank of China). Tentu saja
utang dengan sendirinya akan menimbulkan kewajiban bagi Pemerintah dan
atau BUMN yang dilibatkan. Semua hal di atas sangat jelas akan membebani
APBN langsung maupun tidak langsung, termasuk kemungkinan adanya
Penyertaan Modal Negara (PMN).
Ketiga, alasan-alasan yang
bersifat teknis seperti jarak yang ditempuh pendek, kecepatan KA tidak
sesuai kebutuhan dan lain adalah hal-hal sederhana yang seharusnya sudah
diketahui sejak awal. Bahkan orang yang sangat awam pun dengan mudah
mengetahui hal ini.
Karena itu, kita patut menyayangkan kejadian
ini secara keseluruhan. Sebelumnya memang sudah banyak pihak yang
mengkritik proyek KA Super Cepat ini (anggota DPR, pengamat ekonomi,
pengamat transportasi nasional dan terakhir YLKI).
Kita bukan
menyesalkan keputusan Pemerintah untuk membatalkan proyek ini tetapi
kita menyesalkan mengapa Pemerintah khususnya Presiden Jokowi
seolah-olah tidak mengetahui persoalan yang sebenarnya sejak awal.
Ketika Presiden Jokowi menjalankan diplomasi politik dan ekonomi ke
berbagai negara dan mengajak secara serius investor asing untuk
berinvestasi di infrastruktur tentu saja mereka akan menggantungkan
optimismenya pada kredibilitas seorang Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan. Mereka tidak perlu tahu secara mendalam bagaimana kondisi
keuangan Pemerintah Indonesia sesungguhnya.
Karena itu,
keputusan Presiden Jokowi tidak bisa dibaca sebagai sikap tegas dan
jelas. Bagi investor asing maupun negara lain akan membaca keputusan
tersebut secara terbalik bahwa Pemerintah Indonesia tidak tegas dan
tidak jelas. Ke depan kredibilitas Pemerintah tentu saja bisa menjadi
pertanyaan-pertanyaan besar yang berpotensi tidak menguntungkan
Indonesia untuk mengundang investasi asing.”Kau yang mulai, kau yang
mengakhir’, ‘Kau yang berjanji, kau yang mengingkari,” begitu sebuah
lirik lagu yang cukup dikenal masyarakat
Lebih parah lagi
keseriusan tawaran kepada Jepang dan China untuk membangun medium speed
train sebagaimana disampaikan Darmin menjadi sangat meragukan karena
langsung dijawab oleh Menteri BUMN Rini Soemarno yang meyakini proyek
kereta cepat Jakarta – Bandung akan tetap terealisasi. “Saya rasa, kalau
jadi pasti jadi. Tinggal speed (kereta) berapa yang dipakai,” tuturnya.
Untuk membuktikan bahwa jalur kereta Jakarta-Bandung layak
dipertahankan, Rini sudah membentuk konsorsium yang berisikan perusahaan
BUMN. Isinya adalah PT Kereta Api Indonesia, Wijaya Karya, PTPN VIII,
dan Jasa Marga.
Rini juga menyebut investor nantinya boleh dari
mana saja. Tidak melulu oleh Tiongkok dan Jepang. Asalkan, investor
menyetujui bahwa kepemilikan saham nantinya secara mayoritas harus
dimiliki Indonesia. “Saya belum mau katakan apakah Tiongkok atau Jepang.
Dari sisi bisnis, kami menilai Jakarta-Bandung sangat menarik,”
jelasnya (Jumat, 4/9). Saat ditanya kapan hitungan itu selesai, Rini
hanya bisa menjawab secepatnya. Dia juga mengklaim sudah punya investor
yang siap bergabung.
Jepang dan China pasti lebih bingung dengan
penjelasan Menteri BUMN tersebut karena substansinya tidak sama dengan
tawaran yang disampaikan Darmin Nasution. Dan berbeda dengan tetangga
terdekat yang belum menunjukkan ketertarikannya pada proyek
infrastruktur di Indonesia, PM Singapura kemungkinan sudah aware akan
hal tersebut. Pidatonya beberapa waktu lalu (yang dinilai cukup
menghebohkan) jelas menggambarkan pemahaman yang sangat baik atas
situasi yang sebenarnya.
Akhirnya Menko Perekonomian Darmin
Nasution (atas perintah Presiden yang tidak bersedia mengumumkan
sendiri) menyampaikan secara langsung penolakan atas kedua proposal High
Speed Train (HST) dari Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok. Jumat
(4/9), Darmin mengundang duta besar Jepang dan duta besar RRT ke
kantornya untuk membahas hal tersebut. Namun di tengah penolakan resmi
tersebut, Darmin masih menggunakan diplomasi ‘pelembutan’ dengan
menyatakan bahwa Pemerintah tetap menghendaki keberadaan proyek tersebut
namun melalui pengadaan kereta dengan kecepatan menengah atau medium
speed train kepada kedua belah pihak.
Tentu saja keputusan
tersebut menimbulkan tanda tanya bagi Jepang dan China. Meski pun kepada
media Dubes Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki menyatakan pihaknya
bisa menerima penjelasan dari pemerintah Indonesia, namun tentu saja
kekecewaan Pemerintah Jepang tidak dapat disembunyikan. Sebagaimana
diketahui pemerintah Jepang telah mengeluarkan dana untuk melakukan
feasibility study (studi kelayakan) yang nilainya diperkirakan mencapai
USD 15 juta (203 Miliar – konversi https://www.mataf.net/id/currency/converter-USD-IDR).
Kantor berita Reuters, Rabu, 30 September 2015 melansir pengumuman ini
merupakan kemenangan mutlak bagi Tiongkok. Sebab, berarti visi Presiden
Tiongkok, Xi Jinping: "one belt one road" atau "satu rel satu jalan"
akan terealisasi.
Kabar yang beredar di Jepang saat mi
menyebutkan kekecewaan Pemerintahan Jepang diikuti kekecewaan Investor
asal Jepang sebagai bentuk simpatik terhadap dan harga diri Negara.
Rencananya Investor Jepang akan menarik Investasinya dari Indonesia,
Pabrik dan Perusahaan di Indonesia akan dipindahkan ke Vietnam pada
tahun 2016 mendatang sebagai balasan terhadap Pemerintah Indonesia yang
telah membuat kecewa pemerintahnya.
Jika benar investor jepang
akan menarik investasinya dari indonesia, bisa dipastikan akan terjadi
gelombang PHK besar-besaran, industri otomotif dan elektronik dari hulu
ke hilir akan kolaps dan otomatis akan berpengaruh besar terhadap
perekonomian nasional.
Semoga hal ini tidak terjadi..
Pemerintahan saat ini emang bener2 kurang ketegasan dalam mengambil sikap... Seharus mereka memilih jepang ... Karena kereta api jepang lebih baik dari cina....
BalasHapusKABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Mia. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 Juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan kehilangan Sety saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Halo,
BalasHapusApakah Anda secara finansial turun? mendapatkan pinjaman sekarang dan bisnis Anda menghidupkan kembali, Kami adalah pemberi pinjaman dapat diandalkan dan kami memulai program pinjaman ini untuk memberantas kemiskinan dan menciptakan kesempatan bagi yang kurang istimewa untuk memungkinkan mereka membangun sendiri dan menghidupkan kembali bisnis mereka tahun baru ini. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui email: (gloryloanfirm@gmail.com). mengisi formulir Informasi Debitur berikut:
Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________
silahkan mengajukan permohonan perusahaan yang sah.
Salam pembuka!
BalasHapusNama saya Dewi Rumapea, saya dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan semua dalam kelompok ini mencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. beberapa bulan yang lalu, aku finansial turun dan saya memutuskan untuk mencari pinjaman dari Man di Malaysia dan saya tertipu oleh orang di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal dan asli disebut Ibu Glory, pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan jumlah pinjaman dari Rp500,000,000 tanpa stres pada tingkat bunga 2% yang merupakan terjangkau tingkat bunga untuk saya.
setelah transfer kredit saya ke rekening bank saya, saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan telah mentransfer langsung ke rekening saya dengan Ibu Glory tanpa penundaan. Karena saya berjanji ibu bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan hubungi Ibu Glory melalui email:gloryloanfirm@gmail.com
Saya menggunakan waktu ini untuk menginformasikan semua yang anda juga dapat menghubungi saya di email saya: dewiputeri9@gmail.com dan Nur Izzatul Azira Ismail, dari Malaysia yang memperkenalkan saya dan mengatakan kepada saya tentang Ibu Glory, Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Glory, Anda dapat juga menghubungi dia melalui email:utariwirmayaty@gmail.com Sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Catatan: Tidak ada biaya pendaftaran, asuransi atau biaya pajak
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa karena menggunakan Ibu Glory untuk mengubah cerita keuangan saya dan sekarang saya adalah pemilik bisnis saya yang bangga, semoga Allah terus memberkati Ibu Glory dan terus menggunakannya untuk membantu kita semua dalam kesulitan keuangan.